LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI BENGKEL WIRYO
“PERWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA MOBIL TOYOTA HARDTOP”
DI BENGKEL WIRYO
Di susun untuk melengkapi tugas dalam Praktek Kerja Industry
Dan memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional
Disusun Oleh:
Nama : M Taufik
NIS :
Kelas : II Teknik Mekanik Otomotif
Program studi keahlian teknik otomotif
Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Mranggen
2011
SMK PEMBANGUNAN MRANGGEN
Laporan kerja praktek industri ini telah di setujui oleh pembimbing dan disahkan pada :
Hari/tanggal :
tempat : SMK Pembangunan
Mengetahui,
Ketua kompetensi keahlian Guru pembimbing
Teknik kendaraan ringan
Bowo, S.Pd Ngatemin, S.Pd
Mengetahui,
Kepala SMK Pembangunan Mranggen
Drs Asmu’i
PENGESAHAN
BENGKEL WIRYO
Laporan Praktik Kerja Indrustri ini telah di setujui oleh pembimbing dan disahkan pada :
Hari/tanggal:
Tempat :Bengkel Wiryo
Mengetahui,
Bengkel Wiryo Pembimbing Industri
Wiryo Mohtar
Motto dan Persembahan
Motto
- Jika ada kemauan pasti ada jalan.
- Jangan cepat merasa puas dengan hasil yang sudah diraih.
- Tiada kata menyerah sebelum mencoba.
Persembahan
- Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya.
- Kedua orang tua yang telah mendukung.
- Guru pembimbing yang telah membantu.
- Pembimbing Industri Bengkel Wiryo.
- Teman – teman yang telah memberikan dukungan.
- Semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagai pelengkap praktek kerja industry.
Perkenankan dalam kesempatan yang baik ini, penulis sampaikan laporan dari pelaksanaan prakerin mengingat begitu luas dan banyaknya pekerjaan ang dilakukan di bengkel. Maka pada kesempatan ini penulis mengankat salah satu topic pekerjaan yaitu “perawatan dan perbaikan sistim pendingin pada mobil Toyota soluna”
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada
1. Drs Asmu’i selaku kepala SMK Pembangunan Mranggen.
2. Ngatmin S.Pd selaku pembimbing sekolah.
3. Wiryo selaku kepala bengkel.
4. Mekanik Bengkel Wiryo.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini yang mungkin tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari laporan prakerin ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun kepada pembaca semua untuk menyempurnakan laporan prakerin ini.
Besar harapan penulis, laporan ini dapat berman faat bagi kiata semua dan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan yang ada atas pehatiannya penulis mengucapkan terima kasih.
Mranggen, September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
- HALAMAN PENGESAHAN1……………………………………………i
- HALAMAN PENGESAHAN 2……………………..……….……...……ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN…………………………..……..………....……iii
KATA PENGANTAR…………………………………………..……………..…iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………..……….v
DAFTAR GAMBAR ..……………………………………………………….…viii
DAFTAR TABEL .………………………………………………………..…...…ix
BAB I PENDAHULUAN
- Latar belakang………………………………………………..……………1
- Pembatasan masalah ………...……………………………………………1
- Tujuan prakerin ..………………..………….………………………......…1
- Tempat pelaksanaan …...……………..…….…………………………..…2
- Metode pengumpulan data ……….………..….……………………..……2
BAB II TINJAUAN UMUM
A. Sejarah perusahaan .…………………….…………...………………..……4
B. Visi dan misi perusahaan …….…………….……………...…………..……5
C. Filosofi perusahaan ...…………………………………………..………...…5
D. Struktur perusahaan .…………………………….…………………..…...…6
E. Metode pelayanan ….…………………..………………………………...…9
BAB III URAIAN UMUM
- Pengertian rem ……...………………………………………….……..…10
- Jenis-jenis rem cakram……………………………………………….…..10
- Nama-nama bagian rem………………………………………….………11
- Chasis ……………………………………………………….…….……..12
- System rem…………………………………………………….……..…..12
- Prinsip rem……………………………………………………………….13
- Type rem…………………………………………………………………13
- Rem kaki…………………………………………………………………14
- Mekanisme kerja……………………………………………...…….……15
A. Master silinder……………………………………………….…..15
B. .Boster rem………………………………………………...…..…15
C. Katup penyeimbang…………………………………...………....17
- Rem cakram…………………………………………………..…...……..18
A. Komponen-komponen………………………………………...…19
B. Piringan ……………………………………………………….…19
C. Pad rem…………………………………………………………..20
D. Jenis-jenis caliper………………………………………….….….21
1. Type fixed caliper…………………………………..…….….21
2. Type floatingcaliper……………………………………….…22
3. Type semi floating……………………………………..…….24
4. Type full-floating………………………………………...…..25
a) Type FF……………………………………….….…..25
b) Type FS………………………………………....……26
c) Type AD…………………………….……………….27
d) Type PD…………………………………….………..28
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….……..30
B. Saran-saran ……………………………………………………………...30
C. Hambatan ……………………………………....…………………….….31
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………32
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
Pembangunan mranggen adalah sekolah yang terletak dijalan Kembangarum no. 148 . sekolah yang menghasilkan sumberdaya manusia yang handal dan profesional.
Dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan professional tersebut sehingga semua siswa harus melaksanakan prakerin sesuai dengan kurikulum pendidikan saat ini. Selain itu prakerin sebagai wujud link and match antara program pendidikan sekolah dengan Industri. sehingga diharapkan dengan adanya praktek kerja industri tersebut akan mempercepat ahli teknologi dan penguasaan teknologi yang akan memberi arti positif dalam pembangunan bangsaini.
Perkembangan ilmu teknologi dan pengetahuan saat ini semakin berke- mbang dengan di tanda-tandainya daya cipta manusia sebagai pencetus ilmu yang berkembang pesat dewasa ini bahkan untuk selamanya memiliki prospek yang cukup cerah. kemajuan generasi otomotif dapat kita rasakan saat ini.
Perkembangan ilmu teknologi dan pengetahuan saat ini semakin berke- mbang dengan di tanda-tandainya daya cipta manusia sebagai pencetus ilmu yang berkembang pesat dewasa ini bahkan untuk selamanya memiliki prospek yang cukup cerah. kemajuan generasi otomotif dapat kita rasakan saat ini.
Dibidang otomotif telah nengalami banyak perkembangan diantaranya dari segi mesin. untuk peningkatan tenaga secara koefisien mesin itu juga banyak dikembangkan .untuk segi lainnya seperti body, chasis, electrical dan powertrain juga banyak mengalami perkembangan.
Dalam perkembangan sistem kemudi telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan tenaga (power) untuk memperingan pengemudi sehingga meningkatkan kenyamanan pengendara.
.
B. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi kesalah pahaman pembaca terhadap laporan ini, maka penulis menerapkan beberapa hal. Dengan laporan ini penulis menerapkan beberapa hal. Dalam laporan ini penulis menerangkan tentang uraian umum
C. Tujuan Pelaksanaan prakerin
I. tujuan khusus
Ø Prakerin ditujukan untuk menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan.
Ø Prakerin ditujukan untuk memperkenalkan siswa dalam dunia kerja yang sesungguhnya
II. Tujuan umum
1. memenuhi kewajiban dalam rangka memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian akhir sekolah tahun pelajaran 2012.
2. dapat menyesuaikan dengan teori yang diterima dibangku sekolah dan praktek yang di dapakan didunia industri sebagai tempat penerapan teori tersebut.
3. dapat menambah ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat serta berhubungan dengan program pendidikan.
4. memenuhi tugas yang diberikan oleh Bengkel Piko Rejo
D. Tempat dan pelaksanaan
Praktek kerja industridilaksanakan dalam satu tahap yaitu:
Dilaksanakan di Bengkel Wiryo
Dari tanggal 18 januari sampai 19 april 2011
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini telah digunakan beberapa metode sebagaimana yang tertera dibawah ini:
Dalam penyusunan laporan ini telah digunakan beberapa metode sebagaimana yang tertera dibawah ini:
1. Observasi (pengamatan langsung)
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung pada objek yang telah di bahas.
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung pada objek yang telah di bahas.
2. Metode Interview (Wawancara)
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan media tanya jawab dengan mekanik. Tanya jawab tentang pokok permasalahan yang dikerjakan secara sisitematis dan berdasarkan tujuan pokok bahasan.
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan media tanya jawab dengan mekanik. Tanya jawab tentang pokok permasalahan yang dikerjakan secara sisitematis dan berdasarkan tujuan pokok bahasan.
3. Metode Praktek Kerja Industri
Metode Praktek Kerja Industri adalah metode pengumpulan data dengan cara ikut langsung menangani masalah atau trouble yang berhubungan dengan pokok bahasan.
Metode Praktek Kerja Industri adalah metode pengumpulan data dengan cara ikut langsung menangani masalah atau trouble yang berhubungan dengan pokok bahasan.
4. Metode Literatur
Metode Literatur yaitu metode pengumpulan data dengan cara menggunakan media buku atau bahan-bahan bacaan yang dapat dibenarkan kebenarannya.
Metode Literatur yaitu metode pengumpulan data dengan cara menggunakan media buku atau bahan-bahan bacaan yang dapat dibenarkan kebenarannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah perusahaan
Bermula dari sebuah bengkel regional dan body repair di bidang transportasi darat, dan didirikan di Bandungrejo pada tahun 1980 oleh Wiryo, bengkelnya yang di beri nama Wiryo. Pada saat itu dia memberi nama Wiryo agar suatu saat nanti namanya dikenang di bengkel itu mendirikan dengan penuh kesabaran dalam berusaha untuk mencapai semua cita-citanya menjadi seorang mekanik handal. Pada tahun 1985 Bengkel yang didirikannya mengalami hambatan kurangnya pelanggan yang datang, jadi bengkel yang dia dirikan sepi pada saat itu. Tetapi dia tidak pernah putus asa dalam membangun dan mendirikan bengkel itu walaupun bengkelnya sepi dia terus menerus berdo’a dan sabar dalam menghadapi cobaan ini. Pada tahun 1986 bengkel yang dia dirikan menjadi besar dan ramai, ketika itu dia membutuhkan karyawan atau mekanik untuk membantu membesarkan bengkelnya itu.
Saat itu dia mempunyai tiga mekanik yang membantu melayani pengunjung atau pelanggan yang datang. Jadi pada tahun 1986 sampai sekarang ini bengkel yang di dirikan menjadi besar dan ramai, banyak pengunjung yang datang memperbaiki kendaraan di situ. Karena pelayanan yang dia dan karyawan berikan kepada pelanggan sangat bagus dan memuaskan. Tapi dia tidak menyangka bengkelnya itu bisa besar yang enam tahun dia dirikan penuh dengan kesabaran dan semangat yang dulunya bengkelnya hampir mengalami kerugian yang besar, tapi ternyata bengkel itu menjadi besar sampai sekarang ini.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Mencapai keberhasilan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan keadaan bengkel yang lebih maju.
2. Misi
Sebagaimana perusahaan lain pada umumnya yaitu memejukan perusahaan agar lebih berkembang pesat dengan melalui peningkatan mutu pelayanan yang maksimal kepada semua pelangganan.
C. Filosofi
Kepuasan pelangganan adalah komotmen kami
1. Pelanggan kami adalah pelanggan eksternal dan pelanggan internal termasuk pemilik, atasan maupun sesame karyawan.
2. Tidak menerima membuat dan meneruskan kesalahan.
3. Tidak menyimpang dari prosedur.
4. Tidak merubah atau mengganti spesifikasi.
5. Tidak melanggar peraturan.
Proaktif, kepedulian dan komunikasi yang baik adalah kebiasaan kami
1. Bertanya apabila tidak tahuatau ragu-ragu dalam menjalankan tugas.
2. Segera mengkomunikasikan dengan pelanggan apabila terjadi masalah.
3. Memiliki jiwa mau menolong.
4. Mengambil inisiatif dan tindakan bila melihat hal yang tidak beres.
5. Melakukan fungsi silang.
Kerja tim adalah kekuatan kami
1. Disiplin
2. Saling menghargai satu dengan yang lainnya
3. Tidak merasa paling penting atau paling pandai
4. Tidak meras tidak mampu atau randah diri
5. Mengambil keputusan berdasarkan tim
6. Berbicara berdasarkan data
Pemasok Distributor dan karyawan adlah mitra kerja kami
1. Berorientasi pada win-win
2. Menghargai pemasok sebagai mitra kerja
D. Suktur Organisasi Bengkel Wiryo
Sebagtrai badan usaha yang berstatus hukum, Wiryo memiliki susunan kepengurusan organisasi yang rapid dan systimatis untuk mengatur jalannya perusahaan.
Dalam rangka menuju tujuan organisasi dengan kinerja yang efektif dan efisien, Wiryo memiliki organisasi sebagai berikut
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Bengkel Wiryo
Struktur Organisasi Bengkel Wiryo Departemen Teknik
Gambar 2. Bagan struktur Organisasi Bengkel wiryo Di partemen Teknik
Lokasi dan Denah Bengkel Wiryo
| |||||||
| |||||||
| |||||||
|
| |||
Gambar 3. Lokasi dan Denah Bengkel Wiryo
Tata Ruang Benkel Wiryo
Gambar 4. Tata Ruang Bengkel Wiryo
E. Metode pelayanan service
Pelayanan Service Kendaraan yang masuk ke bengkel di atur secara otomatis dan efisien agar pelayanan yang cepat dan baik dapat tercapai.
BAB III
URAIAN UMUM
1. Pengertian Rem
Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan ditempat yang menurun. Peranan rem sangat penting dalam sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya. Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat dipheratikan.
2. Jenis-jenis rem
Rem dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Rem cakram
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
1. Kelebihan rem cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang menggunakan rem cakram pada keempat rodanya.
2. Kekurangan rem cakram
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.
b. Rem tromol
1. Kelebihan remtromol
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.
2. Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.
2. Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.
3. Nama-nama bagian rem
A. Rem Cakram
a) Piringan rotor
b) Selang rem
c) Plat pengatur pad
d) Plat momen
e) Plat rem
f) Pegas penahan pad
g) Pegas anti berisik
h) Shim anti cicit
i) Silinder rem
j) Karet pelindung utama
k) Perapat piston
l) Piston
m) Karet pelindung silinder
n) Ring set
o) Bushing lucur
p) Karet pelindung (Boot
1. Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram
1. Piringan rotor
Untuk menjamin pendiginan yang baik
2. Selang rem
Untuk jalurnya fluida atau minyak rem
3. Plat pengatur pad
Untuk menahan rem
4. Plat momen
Penahan silinder agar tidak jatuh
5. Pad rem
Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan kendaran
6. Pegas penahan pad
Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena tergajal
7. Pegas anti berisik
Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik
8. Shim anti cicit
Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepas
9. Silinder rem
Sebagai wadah dari pad rem
4. Chassis
Sistem chasis meliputi suspensi yang menopang axle, kemudian untuk mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalanya kendaraan. Sistem-sistem berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan,stabilitas,stabilitas dan lain sebagainya.
5. Sistem Rem
Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau memungkinkan perkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.
Gambar 5 Sistem rem
6. Prinsip Rem
Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.
Gambar 6 Prinsip Rem
7. Type Rem
Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa type tergantung pada penggunaannya.
1. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaran.
2. Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
3. Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaran berat.
4. Engines break digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan kendaraan, Beaking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada khusus yang diperlukan, untuk itu engine break tidak diterangkan
Gambar 7 letak rem
8. Rem kaki
Rem kaki (foot break) di kelompokan menjadi dua tipe,yaituh:
1. Rem hidraulis (hydraulic break)
2. Rem panematik (peneumatic break)
Rem hidraulis lebih respond lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan juga konstruksinya yang khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak digunakan pada kendaran penumpang truk ringan.
Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang menghasilkan udara, udara yang bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe sistem rem ini banyak digunakan pada kendaran berat seperti truk dan bus.
Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.
Gambar 8 Rem Hidraulis
9. Mekanisme kerja
A. Master Silinder
Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidraulis.
Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga master silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda. Master silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tpe tunggal.
Gambar 9 Master Silinder Tunggal Tipe Konvensinal
B. Boster Rem
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar di perlukan.
Boster dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (type integral) atau dapat juga dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri.
Boster rem mempunyai diaphragma (memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan antara tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master silinder di hubungkan dengan pedal dan memberan untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.
Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm normal tanpa bantuan boster. Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang dibatasi dengan memberan dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve operating road).
Gambar 10 Boster Rem
C. Katup Pengimbang
Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan akan menurun, dan roda belakang seperti ekor ikan (bergerak kekanan dan kekiri dan sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.
Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari pada roda belakang atas tersebut disebut katup pengembali (proportioning valve) atau bias disebut katup P. Alat ini bekerja secara otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda belakang akan berkurang.
Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load silinder and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai
Dengan beban, proportioning and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan tekanan master silinder langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning valve (DSPV) yang membedakan tekanan awal split point sesuai dengan,deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.
Gambar 11 Tipe katup
10. Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).
|
Gambar 12 Rem Cakram
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi. Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan menjamin dari tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya. Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang sederhana mudah pada perawatannya penggantian pad.
A. Komponen-komponen
Piringan (disc rotor)
Komponen Caliper
utama
Pad rem
Caliper akan diterngkan pada “jenis-jenis caliper rem cakram”
B. Piringan (disc)
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk ventilasi.
Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik,kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama.
Gambar 13 Tipe piringan
C. Pad Rem
Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalikfiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan”semi metalik disc pad”.
Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas yang diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan keausan pad.
Pada beberapa pad, penggunaan metalik plat (disebut dengan anti-sequal shim) dipasang pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi disaat pengereman berlangsung.
|
Gambar 14 Tipe Pad Rem
D. Jenis-jenis Kaliper
Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memanggang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Kaliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:
1. Type Fixed Caliper (double piston)
2. Type Floating Caliper (single piston)
1. Type Fixed Caliper (double piston)
Kaliper dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti digambarkan dibawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat apabila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.
Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang digunakan.
Gambar 15 Type Fixed Caliper (double piston)
2. Type Floating Caliper (single piston)
Seperti terlihat pada gambar piston banyak ditempatkan pada satu sisi caliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (Reaksi b). Ini menyebabkan caliper bergeak kekanan dan menjepit cakram dan terjadinya usaha tenaga pengereman.
|
Gambar 16 Type Floating Caliper (single piston)
Kaliper tipe Floating dapat di golongkan sebagai berikut:
Tipe semi floating Tipe S
Tipe F
Tipe Full floating Tipe FS
Tipe AD
Tipe PD
3. Type semi Floating (Tipe PS)
Kaliper dipasangkan dengan bantuan dua buah pen pad torkue plit. Apabila rem bekerja maka body bergerak masuk dengan adanya gerak piaton. Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagaikan luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen kepada arah putaran. Kekuatan reaksi pada bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan memenuhi syarat semua perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan pada cakram belakang yang rem parkirnya terpasang didalamnya.
Gambar 17 Type Semi Floating (type PS)
4. Type Full-floating
a. Type FF
Seperti diperlihatkan gambar di bawah, tipe FF mempunyai caliper yang ditunjang oleh torque plat sedemikian rupa sehingga memungkinkan gerak piston untuk menekan pad bagian luar.
Gambar 18 Type FF
b. Tipe FS
Kaliper tipe ini dipasang menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada torque plat yang di buatkan pada caliper itu sendiri, seperti pada gambar. Kaliper dan dua pin digerakan pada caliper satu unit oleh piston. Reaksi tenaga (reaction force) dari iner dan outer pad diterima oleh torque plat dan demikian momen (torque) tidak diteruskan ke pin. Selanjutnya, bagian yang meluncur (slinding section ) pada caliper (main dan sub pin) disembunyikan seluruhnya. Hal ini merupakan desain yang dapat menambah pada bagian ini. Tipe FS agak kurang terseretnya tipe FF dan sering digunakan pada rem-rem depan kendaran mewah.
Gambar 19 Type FS
c. Tipe AD
Seperti diperhatikan gambar dibawah ini, main pin pada tipe ini adalah press-fitted pada torque plat bersama dengan sub pin yang di buatkan. Stainles steep plat (suatu shim untuk mengurangi bunyi squel plat) dipasang pada plat yang bersentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan keausan pad. Tipe ini digunakan pada rem dalam kendaran ukuran menengah.
Gambar 20 Tipe AD
d. Type PD
Tipe PD pada dasarnya sama dengan tipe AD kecuali pada main dan sub pin saja yang dibuat pada torque plat. Tipe PD ini pada rem depan kendaraan penumpang yang ukurannya kecil.
Gambar 21 Type PD
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui usaha dan keinginan semua ini guna penyusunan laporan yang merupakan tugas dan kuwajiban kami, disamping do’a yang selalu kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa hingga karya tulis ini terselesaikan dengan baik.
Dengan ini siswa mendapatkan :
1. Siswa dapat memiliki keahlian kerja yang baik dengan sarana dan prasarana yang secukupnya.
2. Siswa mempunyai gambaran bahwa bekerja di dunia industry membutuhkan kedisiplinan yang lebih dibandingkan dengan kedisiplinan yang ada di sekolah.
3. Menjadikan siswa mengerti bagaimana menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan professional.
Dalam menyusun laporan penulis sadari bahwa banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan yang terbatas dan masih memerlukan bimbingan.
B. Saran-saran
Ø Tingkatkan dalam mengelola perusahaan agar perusahaan agar menjadi perusahaan yang lebih baik dari sebelumnya.
Ø Tingkatkan dalam melayani konsumen agar perusahaan berkembang semakin pesat dan produk-produk yang dijual semakin banyak peminatnya.
C. HAMBATAN
Dalam pelaksanaan prakerin ini, penulis menemui hambatan sebagai berikut:
1. Tempat Prakerin yang jauh
2. Keterbatasan waktu prakerin
3. Alat-alat bengkel yang kurang lengkap
DAFTAR PUSTAKA
www.adulamburadul.blogspot.com. Perawatan dan perbaikan system rem. September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar