Translate

Selasa, 05 Februari 2013

tragedi munich

Bagi sebagian orang mungkin tanggal 6 Februari hanyalah sebuah hari biasa saja. Tapi tidak untuk pecinta sepakbola baik di Indonesia maupun seluruh dunia, apalagi para fans "Setan Merah". Dimana pada 6 Februari 1958 merupakan salah satu sejarah kelam bagi dunia persepakbolaan khususnya Manchester United (MU). Ya, tepat pada hari bersejarah tersebut, tim muda berbakat Manchester United "The Busby Babes" mengalami kecelakaan pesawat mengerikan. Berikut 10 Fakta Tragedi Munich 1958 Manchester United

1. Tempat dan Waktu Tragedi
 Tragedi München 1958 terjadi di Bandar Udara Munich-Riem, München, Jerman pada tanggal 6 Februari 1958 pukul 15.04 waktu setempat. Kecelakaan terjadi ketika British European Airways Penerbangan 609 jatuh pada usaha ketiganya untuk lepas landas dari kubangan lumpur yang menyelimuti landasan.

2. Jumlah Penumpang
 Di dalam pesawat terdapat para pemain Manchester United yang bersinar kala itu , dijuluki “Busby Babes”, bersama dengan sejumlah pendukung dan wartawan. 20 dari 44 orang di pesawat tewas dalam kecelakaan. Yang terluka, beberapa di antaranya sudah tak sadarkan diri, dibawa ke Rumah Sakit Rechts der Isar di Munich di mana 3 orang meninggal, sehingga yang selamat hanya 21 orang.

3. Pesawat Transit di Munich
 Tim dalam perjalanan kembali dari sebuah pertandingan Piala Eropa 1957-1958 di Beograd, Yugoslavia, melawan Red Star Belgrade, tetapi harus berhenti di Munich untuk mengisi bahan bakar, sebagai akibat dari perjalanan non-stop Belgrade ke Manchester, yang di luar batas kemampuan jangkauan pesawat sekelas Airspeed Ambassador.

4. Gangguan Mesin
 Setelah mengisi bahan bakar, sang pilot, Kapten James Thain dan kopilot Kenneth Rayment, mencoba lepas landas maksimal dua kali, tetapi harus membatalkan kedua upaya tersebut karena gangguan di mesin. Takut bahwa mereka akan terlambat jadwal, Kapten Thain menolak menginap di Munich dan memilih melakukan upaya lepas landas untuk ketiga kalinya.

5. Pesawat Tergelincir dan Meledak
 Pada saat upaya ketiga, mulai turun salju, menyebabkan lapisan lumpur di ujung landasan. Ketika pesawat menyentuh lumpur, pesawat kehilangan kecepatan, membuat pesawat tidak dapat lepas landas. Pesawat menabrak pagar dan melewati ujung landasan, sebelum sayap pesawat membentur rumah terdekat sehingga sobek.

 Khawatir bahwa pesawat akan meledak, Kapten Thain menyuruh para penumpang yang selamat pergi menjauh sejauh mungkin. Meskipun demikian, kiper Manchester United Harry Gregg tetap di dekat bangkai pesawat untuk menarik korban yang selamat dari reruntuhan pesawat.

6. Penyebab Kecelakaan Sebenarnya
 Sebuah penyelidikan oleh pihak berwenang bandara Jerman Barat awalnya menyalahkan Kapten Thain untuk kecelakaan tersebut, mengklaim bahwa dia telah gagal untuk menghilangkan es yang membeku pada sayap pesawat, yang dianggap sebagai penyebab kecelakaan, meskipun pernyataan yang bertentangan muncul dari para saksi mata.

 Kemudian ditetapkan bahwa kecelakaan itu, pada kenyataannya, disebabkan oleh kubangan lumpur campur salju di landasan pacu, yang mengakibatkan pesawat yang tidak mampu mencapai kecepatan minimum untuk lepas landas. Nama Thain akhirnya menghilang pada tahun 1968, sepuluh tahun setelah kejadian.

7. Kata MUNICH 1958
 Sebenarnya penggunaan abreviasi Man U itu sering digunakan fans United di era 70-an, kemudian berkembang menjadi suatu idiom yang digunakan untuk meledek United dengan Man Yoo thing, sehingga banyak fans United yang kurang senang disebut Man U. Salah satu indikasinya ialah dari kata MUNICH 1958 sendiri yang sering digunakan para fans lawan untuk menjelekkan atau memperolok tragedi tersebut:

 M = Man
 U = U
 N = Never
 I = Intended
 C= Coming
 H = Home

 1958 = 1+9+5+8 = 23 korban tewas.

8. The Munich Memorial
 Sebagai salah satu bentuk penghormatan pada para korban Tragedi Munich 1958, Pihak klub membuat Plakat Memorial Munich yang saat ini berdiri di sisi tribun East Stand. Bentuknya adalah replika Old Trafford jika dilihat dari udara.

 Porselen kaca warna hijau digunakan untuk membuat bagian lapangan. Kata-kata ditulis dengan tulisan hitam dan emas, membentuk catatan dan nama-nama pemain yang menjadi korban tragedi tersebut. Selain Plakat Memorial Munich, salah satu bentuk penghormatan lain yang diberikan bagi para pahlawan United tersebut adalah Jam Memorial Munich yang juga di tempatkan di salah satu sudut di Old Trafford.

9. Lagu Untuk Mengenang Tragedi München
 Pada tahun 1958, The Spinners, sebuah band folk dari Liverpool mengeluarkan album "Quayside Songs Old and New" yang berisikan sebuah lagu berjudul "The Flowers of Manchester" yang didedikasikan untuk The Busby Babes. Pada 2004, Steven Patrick Morrissey, atau lebih dikenal dengan Morrisey juga membuat sebuah lagu yang mengungkapkan kerinduannya terhadap The Busby Babes.

 Albumnya yang berjudul "Irish Blood English Heart" memuat lagu berjudul "Munich Air Disaster 1958". Yang paling anyar adalah sebuah band dari Sunderland bernama The Futureheads. Mereka merilis album kedua mereka pada 2005 yang memuat lagu "News and Tributes". Lagu ini mereka buat untuk mengenang tragedi Munich 1958.

10. Kru Pesawat, Wartawan, Pemain dan Staf Manchester United yang Tewas
Geoff Bent
Roger Byrne
Eddie Colman
Duncan Edwards (selamat dari kecelakaan, tapi meninggal 15 hari kemudian)
Mark Jones
David Pegg
Tommy Taylor
Liam “Billy” Whelan
Walter Crickmer, sekretari klub
Tom Curry, trainer
Bert Whalley, kepala pelatih Wartawan dan Jurnalis
Alf Clarke, Manchester Evening Chronicle
Donny Davies, Manchester Guardian
George Follows, Daily Herald
Tom Jackson, Manchester Evening News
Archie Ledbrooke, Daily Mirror
Henry Rose, Daily Express
Frank Swift, News of the World (juga mantan kiper Inggris dan Manchester City; meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit)
Eric Thompson, Daily Mail Penumpang lain
Bela Miklos, agen perjalanan
Willie Satinoff, supporter, dan teman dekat Matt Busby
Kaptain Kenneth “Ken” Rayment, kopilot (selamat dari kejadian tetapi mengalami cedera parah dan meninggal tiga minggu setelahnya di rumah sakit setelah mengalami gegar otak)
Tom Cable (seorang pramugara)